Pensilku tumpul. Gagal diasah jalan-jalan yang lengang, dan kota-kota asing yang bicara tentang hal-hal yang subtil. Tanpa kelana, apakah aku?
Sedang, tugas-tugas kampus tertumpuk di meja. Pensilku tumpul. Dimakan kertas-kertas yang merayap. Juga tabel-tabel excel yang terlalu putih.
Lalu, 2020 menutup dirinya pelan-pelan. Seperti sebuah drama yang tragis, ia. Tirai dibungkus. Pensilku tumpul. Lupa caranya mengarang.