Suatu hari nanti, aku ingin menulis namamu dalam buku. Kau akan abadi. Kita akan abadi. Seperti sepotong sajak Sapardi.
Aku akan melaut ke Afrika dan Karibia, memotret zebra dan menghisap mariyuana. Tapi, kau akan melingkar di pergelangan tanganku.
Kenapa kau diam saja? Kata-kata, kenapa ia tak meledak? Kenapa matahari terlalu terik di khatulistiwa? Kenapa aku menulis ini?
Kau membuatku mengingat Dante. Inferno dan mereka yang terhunus api neraka. Aku teringat revolusi yang meledak dari komputer.
Oh, cider. Bless me and don’t make me sober.