Terkadang
Di tengah malam seperti ini
Aku merindukan bapakku
Yang suka tertidur larut
Di masa lalu
Aku membayangkan adegan
Dimana dua lelaki berbincang
Tentang surga dan sepak bola
Di teras yang temaram
Asap rokok ditiup tawa ria
Lalu kita masuk ke dalam
Dan menonton di lantai atas
Satu di sofa, satu di kursi malas
Menggonta-ganti siaran
Dalam keheningan yang tak kikuk
Satu dua jam menonton film polisi
Terbahak dan terkejut
Oleh aksi aktor layar kaca
Lalu tulisan the end muncul
TV dimatikan dan kita turun
Besoknya malam sama terulang
Kopi, puisi, dan jeda antarkata
Tak ada yang istimewa
Dua pria berbagi gelap
Dalam kesunyian masing-masing
(5 April 2015)